PONDASI TIANG PANCANG
Tiang pancang adalah merupakan
bagian-bagian konstruksi yang terbuat dari kayu, beton, dan baja yang digunakan
untuk suatu pondasi pada bangunan apabila tanah dasar dibawah bangunan tersebut
tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk memikul berat bangunan dan
bebabnnya. Tanah keras adalah tanah yangmempunyai daya dukung yang cukup untuk
memikul berat bangunan dan bebannya dan biasanya letaknya sangat dalam.
Adapun berapa cara yang dapat
dipergunakan didalam pelaksanaan perancangan tiang pancang adalah pertama
dengan cara mebuat tiang terlebih dahulu, kemudian memasukkannya dalam tanah
dengan mesin pemancang (pile driving machine). Cara kedua adalah dengan membuat
lubang dahulu, kemudian lubang tersebut diisi tulang 1 s/d 2 persen beton, dan
besi sebagai tulangnya, tulangan semacam ini disebut tulang straus.
CARA PEMINDAHAN BEBAN PONDASI TING PANCANG
Cara
pemindahan beban tiang pancang dapat dibagi 2, yaitu :
1.
End Bearing Pile
Tiang
pancang yang tertanam didalam tanah akan meneruskan beban yang dipikulnya
melalui tekanan ujungnya kelapisan tanah keras, sehingga beban lapisan dapat
dipikul pada lapisan ini. Lapisan ini terdiri dari tanah lempung sampai batuan
tetap. Jika lapisan ini merupakam bantuan keras maka penentuan daya dukung
tiang tergantng pada kekuatan itu sendiri dan dapat dihitung dari tegangan yang
diizinkan pada bahan tiang. Apabila lapisan keras ini terdiri dari pasir, maka
daya dukung tiang tergantung pada sifat-sifat lapisan pasir tersebut. Untuk itu
kepadatannya harus dapat ditaksir,gaya yang melawan lapisan tersebut terhadap
ujung tiang. Cara yang terbaik dan sederhana untuk maksud ini adalah dngan
menggunakan alat sondir. Dengan memakai hasil dari percobaan sondir sampai
beberapa meter tiang harus dimasukkan dan daya dukung pada kedalaman tersebut.
2. Friction
Pile
Cara
pemindahan beban tiang pancang dengan cara friction pile ada dua metode, yaitu
:
a.
Friction pile pada
tanah dengan butir-butir tanah kasar (Coarse Grainet) dan sangat mudah
menyerap air (Very permeable mod). Tiang ini merupakan beban ke tanah
melalui gesern kulit (Skin Friction). Pada proses
perancangan ini dilakukan dalam satu group (kelompok) tiang yang satu sama lain saling berdekatan
dan akan menyebabkan kekurangan pori-pori tanah, serta pengompanakan tanah
diantara tiang-tiang dan sekeliling kelompok tiang-tiang pancang ini dapat
dikategorikan juga Compaction Pile.
b.
Friction pile pada tanah dengan butir-butir yang sangat halus
(Very Fine Grainet) dan sukar menyerap air. Tiang ini fungsinya
meneruskan beban ketanah melalui gesekan kulit, akan tetapi pada proses
pemancangan kelompok tiang tidak menyebabkan tanah diantara tiang-tiang menjadi
kompak. Maka tiang-tiang yang termasuk kategori ini disebut Floating
pile foundation. Bilamana tiang pancang dimasukkan kedalam pasir, maka
sebagian besardaya dukungnya dapat dihitung dari hasil sondir. Sedangkan apabila tiang pancang dimasukkan kedalam lapisan
lempung, maka perlawanan ujung akan jauh lebih kecil dari pada perlawan
perletakkan antara tiang dan tanah.
3.
End Bearing And Friction Pile
Jika kita memancang tiang sampai ketanah
keras melalui lapisan tanah lempung,
maka untuk menghitung daya dukung tiang disini kita perhitungkan baik
berdasarkan dengan mengganggap bahwa
perlawanan pada ujung tiang serta gaya pelekat antara tiang akan sama seperti
nilai yang diukur dengan alat sondir.
Kemudian
didapat daya dukung tiang yang diperoleh (Q), dihitung dengan rumus :
Qtiang = Atiang
* NK + O*C
3 5
Sumber
: buku pondasi tiang pancang (ir.sarjdono HS.) dan Mekanika I & II
Dimana
:
Qtiang =
Daya dukung tiang (Kg)
O = Keliling tiang pancang (Cm)
L = Panjang tiang yang masuk dalam tanah
(Cm)
C = Harga clef rata-rata (Kg/Cm2)
3
dan 5 = Angka keamanan (safety
faction)
NK = nilai konus dari hasil sondir (Kg/Cm2)
Angka
3 dan 5 merupakan factor keamanan.Cara ini cukup tepat untuk tiang yang dipancangkan sampai lapisan pasir,Tetapi
untuk tiang di dalam tanah lempung,cara ini umumnya kurang tepat sebab
perlawanan ujung serta serta perletakan pada tiang pancang tersebut tidak sama
dengan yang diukur alat sondir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar